Lanjutkan ke konten utama Lanjutkan ke situs di bawah

You are using an outdated browser. Please upgrade your browser to improve your experience.

APRIL • Ada perkembangan apa?

2 tahun yang lalu

QUICK LOOK
ULASAN PASAR

April

-8.8%

S&P 500

-2.6%

EURO STOXX 50

-13.6%

NASDAQ

-4.1%

HSI

-2.4%

TOPIX

-6.6%

PSEI

-3.5%

SET 50

-1.5%

STI

2.2%

JCI
   
 Sumber: Bloomberg 29.04.2022
Gelombang kejutan utama berlanjut

Gelombang kejutan utama berlanjut

Perdagangan global turun 3%, menyusul invasi Rusia ke Ukraina. Lalu lintas melalui pelabuhan peti kemas tersibuk di Rusia berkurang setengahnya, sementara pelabuhan Odesa di Ukraina praktis terputus. Di tempat lain, meskipun gaungnya terasa di AS dan bahkan di Cina, Eropa menanggung dampak terberat, dengan penurunan ekspor yang mencapai hampir 6%. Di tingkat korporat, Shell diperkirakan mengalami penurunan nilai $5 miliar dengan penarikan dari Rusia, sementara BP menghadapi lima kali lipat dari jumlah tersebut. Dan raksasa pembuat bir Carlsberg akan mengalami penurunan $1,4 miliar dari penjualan bisnisnya di Rusia.

Musk mengambil alih Twitter

Musk mengambil alih Twitter

Elon Musk, orang terkaya di dunia, telah berhasil dalam pengambilalihan Twitter senilai $44 miliar. Kesepakatan itu, dimana menggunakan lebih dari $20 miliar tunai, menjadi pembelian terbesar dalam sejarah. Setelah penolakan awal, dewan Twitter akhirnya menerima tawaran setelah Musk mengatakan ‘de facto public town square’. Sementara itu di sektor teknologi, saham Netflix turun hampir 40%, ketika raksasa streaming itu memperkirakan dua juta penurunan pelanggan untuk kuartal ini. Dari yang sempat berjaya saat lockdown, perusahaan sepeda indoor Peloton jatuh karena penjualan tergelincir dan Just Eat Takeaway gagal memenuhi ekspektasi pertumbuhan labanya.

Lockdown Tiongkok

Lockdown Tiongkok

Shanghai, pusat keuangan Tiongkok, termasuk di antara kota-kota besar yang terkena lockdown dalam rangka menangani wabah Covid-19. Kebijakan ketat nol-Covid telah membuat target pertumbuhan PDB Tiongkok untuk tahun ini dipertanyakan, setelah penjualan ritel turun 3,5% pada bulan Maret saja. Terlebih lagi, lockdown terbaru telah membawa serangan gangguan baru pada rantai pasokan manufaktur di regional ini, yang memungkinkan merusak perdagangan global. Sementara itu, IMF (Dana Moneter Internasional) memangkas perkiraan PDB globalnya dengan tajam, memperingatkan potensi bahaya pertumbuhan ekonomi karena adanya gunung hutang pandemi yang menumpuk di Tiongkok dan juga di tempat lain.

Situs ini menggunakan cookie untuk memastikan pembaca memperoleh pengalaman yang terbaik di situs kami. Pelajari lebih lanjut.