
AXA IM Take Two - 1 September 2025
Pertumbuhan ekonomi AS direvisi naik; Pasar keuangan Prancis tetap menghadapi volatilitas.
Selamat pagi rekan-rekan AXA IM!
Pertumbuhan ekonomi AS direvisi naik menjadi 3,3% di kuartal kedua, didukung penurunan impor dan revisi pengeluaran serta investasi, yang mendorong indeks S&P 500 mencapai rekor tertinggi baru. Di Eropa, pasar mengalami lonjakan volatilitas menjelang kebijakan Perdana Menteri Prancis terkait pemotongan anggaran besar-besaran, menyebabkan imbal hasil obligasi naik dan CAC 40 terkoreksi. Sementara itu, IHSG melemah -0,36% minggu lalu, meskipun sempat mencapai rekor 8.022 sebelum turun tajam hari Jumat akibat kondisi domestik yang memburuk. Investor asing tetap mencatatkan net inflow Rp1,3 triliun pada IHSG. Selain itu, pasar obligasi tetap solid dengan imbal hasil turun 5 basis poin menjadi 6,32%, didukung penurunan suku bunga BI dan inflasi stabil, sementara Rupiah melemah ke Rp16.416 per USD.
Saham
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami koreksi sebesar -0,36% minggu lalu, dan berakhir di level 7.830,49. Pada awal pekan, sentimen pasar didorong oleh faktor global, terutama pernyataan the Fed yang lebih mendukung pertumbuhan ekonomi di Jackson Hole. Namun, sentimen pasar kemudian dipengaruhi oleh faktor domestik, dengan aksi demonstrasi yang berlangsung sejak awal pekan. IHSG mencapai rekor tertinggi pada hari Kamis dengan sempat menyentuh poin 8.022 di jam perdagangan, namun kemudian mengalami penurunan cukup tajam sebesar -1,53% di hari Jumat akibat kondisi pasar yang semakin tidak kondusif. Meski demikian, selama pekan kemarin, investor asing tetap mencatatkan net inflow sebesar Rp 1,3 triliun. Emiten seperti AMMN, CUAN, dan BBRI mencatatkan net buy asing tertinggi, sementara BBCA, ADRO, dan BMRI mengalami net sell terbesar. Perkembangan situasi domestik akan tetap menjadi faktor utama yang mempengaruhi kondisi pasar minggu depan.
Obligasi
Pasar obligasi tetap menunjukkan tren positif, dengan imbal hasil obligasi pemerintah tenor 10 tahun turun 5 basis poin menjadi 6,32%. Pasar obligasi Indonesia tetap tangguh di tengah volatilitas pasar saham, didukung oleh penurunan suku bunga Bank Indonesia dan inflasi yang tetap stabil, yang menjadi faktor pendorong utama. Sepanjang bulan Agustus, kinerja pasar obligasi sangat baik, dan tren penurunan imbal hasil ini masih berpotensi berlanjut. Selain itu, data inflasi bulan Agustus yang akan segera dirilis berpotensi memengaruhi pasar obligasi. Di sisi lain, nilai tukar Rupiah mencapai Rp16.416 per USD, dipengaruhi oleh kondisi domestik yang semakin memanas.
Sumber: Kompas, Kontan, Bloomberg, AXA IM per 1 September 2025.

Apa yang perlu kamu ketahui?
Pertumbuhan ekonomi AS direvisi naik menjadi 3,3% secara tahunan di kuartal kedua (Q2), setelah sebelumnya mengalami kontraksi 0,5% di kuartal pertama dan estimasi awal sebesar 3%. Pertumbuhan ini sebagian besar didukung oleh penurunan impor dan revisi ke atas terhadap pengeluaran konsumen serta investasi, termasuk di bidang kecerdasan buatan (AI). Setelah data PDB yang direvisi dan hasil positif dari beberapa perusahaan teknologi, indeks saham blue-chip AS, S&P 500, mencapai rekor tertinggi baru. Sementara itu, AS memberlakukan tarif sebesar 50% pada sebagian besar impor dari India pekan lalu, sebagai respons terhadap pembelian minyak Rusia oleh India di harga diskon.

Seputar dunia
Pasar keuangan Prancis mengalami lonjakan volatilitas minggu lalu setelah Perdana Menteri François Bayrou mengajukan pemerintahnya untuk mendapatkan suara kepercayaan pada 8 September, terkait rencana pemotongan anggaran besar-besaran. Partai oposisi utama (baik dari kubu kanan maupun kiri) menyatakan akan menolak Bayrou, yang berarti pemerintahannya berpotensi jatuh dan menambah ketidakpastian politik. Situasi ini menyebabkan imbal hasil obligasi naik, dan meskipun indeks CAC 40 sedikit kehilangan nilai, sepanjang tahun hingga penutupan pasar Kamis, indeks tersebut telah naik 8%.
Sumber: FactSet, 28 Agustus 2025 (dalam euro).

Angka penting: 1 juta hektar lebih
Kebakaran hutan di seluruh Uni Eropa telah membakar lebih dari satu juta hektar lahan sejauh tahun ini, yang merupakan area terbesar sejak pencatatan dimulai pada tahun 2006, menurut data resmi Uni Eropa. Sebagian besar kebakaran atau lebih dari dua pertiga terjadi di Spanyol dan Portugal, dan totalnya melebihi rekor tahun 2017 sebesar 998.000 hektar. Menurut Reuters, kebakaran tahun 2025 ini telah menghasilkan sekitar 37 juta ton karbon dioksida, dan total tahunan kemungkinan akan melebihi rekor 41 juta ton yang tercatat sebelumnya. Sementara itu, sebuah studi ilmiah dari Imperial College London menyimpulkan bahwa musim kebakaran di Mediterania yang semakin intensif terkait erat dengan perubahan iklim.

Kata-kata bijak
The Great Stay: merupakan istilah ekonom yang menandai penurunan jumlah karyawan yang meninggalkan pekerjaannya dan berkurangnya jumlah perusahaan yang merekrut atau memecat karyawan. Istilah ini berbeda dengan 'The Great Resignation' yang terjadi selama pandemi COVID-19. Sebagian penyebabnya adalah ketidakpastian ekonomi yang terus berlangsung akibat inflasi tinggi, suku bunga yang tinggi, dan biaya hidup yang meningkat. Akibatnya, pekerja menunda keputusan jangka panjang terkait karier mereka. Dampaknya terlihat secara global, seperti data ketenagakerjaan terbaru di AS yang menunjukkan perlambatan dalam perekrutan, dengan hanya 73.000 pekerjaan baru yang ditambahkan pada Juli, di bawah perkiraan analis sekitar 115.000.

Apa yang akan datang?
Pada hari ini, Zona Eropa akan melaporkan data pengangguran terbaru, dan hari Selasa menyusul dengan estimasi inflasi awal untuk bulan Agustus, dimana angka inflasi tahunan bulan Juli tetap di 2,0%, tidak berubah dari Juni. Pada hari Rabu, Australia akan mengumumkan data PDB kuartal kedua (Q2), sementara sejumlah Indeks Manajer Pembelian (PMI) juga akan dirilis, termasuk dari Tiongkok, Jepang, India, Zona Eropa, dan Inggris. Pada hari Kamis, AS akan mempublikasikan data impor dan ekspor bulan Juli, diikuti oleh data ketenagakerjaan pada hari Jumat. Pada hari yang sama, Zona Eropa juga akan merilis estimasi ketiga pertumbuhan PDB kuartal kedua, yang sebelumnya diperkirakan tumbuh sebesar 1,4% secara tahunan untuk periode tersebut.
Informasi Penting
Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Calon pemodal wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi malalui reksa dana. Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja masa datang.